Manusia sering keliru dan silap sangka... Dia menganggap kemewahan sebagai tanda Allah memuliakannya manakala kesempitan sebagai tanda Allah menghinanya.
" Maka kebanyakan manusia apabila diuji oleh Tuhannya dengan dimuliakan dan dimewahkan hidupn...ya, ia berkata: "Tuhanku telah memuliakan daku!" Dan sebaliknya apabila ia diuji oleh Tuhannya, dengan disempitkan rezekinya, (ia tidak bersabar bahkan ia resah gelisah) serta merepek dengan katanya: "Tuhanku telah menghinakan daku!" [Al-Fajr:15-16]
Manusia keliru dan tidak membezakan di antara ujian dengan natijah. Kemewahan dan kesempitan adalah ujian yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Bagaimana tindakan kita terhadap ujian Allah itu.. ini sebenarnya yang akan menentukan kemuliaan atau kehinaan kita di sisi Allah.
Jika Allah berikan kemewahan, tetapi kita sombong, takbur, bakhil dan tidak bersyukur maka kemewahan itu menjadi sumber kehinaan.
Sebaliknya jika Allah menyempitkan hidup kita tetapi kita sabar dan redha dengan ketetapan Ilahi, maka itu adalah jalan mencapai kemuliaan dan ketinggian di sisi Allah.
No comments:
Post a Comment